Friday 3 October 2008

Catatan Mudik #6 : Lebaran Day Pt.1

Malang, 01 Oktober 2008

Inilah hari yang paling ditunggu tunggu warga S31 dalam setahun. Karena pada hari ini, kami semua, 8 orang saudara + pasangan masing masing ( pakde bude om om en tante tante ), ponakan ponakan en cucu cucu serta turunannya yang bila dijumlah sekitar 30 -31an orang ( koreksi ya klo keliru ), berkumpul bersama. Tentu ini juga merupakan hari yang sangat special bagi kami, karena pada hari hari biasa dengan tingkat kesibukan yang tinggi, sangat sulit bagi kami untuk meluangkan waktu bersama. Bisa dibilang, lebaran adalah titik tertinggi aktivitas berkumpul keluarga besar kami dalam setahun.

Ini adalah lebaran ketiga tanpa Yangti. Tahun ini juga tidak seramai tahun tahun sebelumnya karena beberapa sedang tidak dapat hadir. Yang absen diantaranya ada mama Erna dan mbak O ( Poi ) yang sedang berada di Pekanbaru. Ada Anin yang sedang menyelesaikan studi di negeri kincir angin, Belanda. Tante Han sekeluarga juga tidak dapat hadir karena satu dan lain hal, terutama karena tingkat kesibukan mereka yang tinggi. Dan yang memang sudah tidak mungkin hadir adalah tante Sri di Belanda. Tahun lalu, tante Sri sudah berkunjung ke Malang saat lebaran. Meski hanya sebagian, tapi tidak mengurangi keakraban, kehebohan dan kegilaan yang terjadi di tiap pertemuan kami.

Seperti biasa, pagi hari diawali dengan sholat Ied. Tahun ini aku bisa ikut sholat Ied, juga bersama Tasya. Ini sholat Ied pertama Tasya. Sempet takut dia ribut dimesjid, tapi ternyata dia maniiiis banget. Hehehe, dah diwanti wanti sama mboke jadi nurut. Sepulang dari sholat Ied, sudah bisa dipastikan aktivitas bertumpu dimeja makan. En seperti biasa pula, pathing ngrunthel royokan piring en lontong. Tante Tatiek yang menjadi penyedia katering, memasak Opor ayam, Sambal goreng kreni, Lodeh manisa, en aku kebagian disuruh masak sambel bajak. Waduh Te, gak sia sia masak seharian buat kita, makasih ya... Cista, gak sia sia kamu ngerajang manisa seharian... Sukses besar !

Photobucket

Hidangan Lebaran oleh Bu Hari : Sambal Goreng Kreni, Lodeh Manisa, Telur Bumbu Petis, Lontong, Sambal Bajak, Lengkap dengan Bubuk Kedelai dan Krupuk Udang. Maknyuss !

Setelah perut terisi kenyang, kami bersiap untuk acara sungkeman. Ayo ayo seragam S31 nya dipake. Kompak deh. Para tante tante sempet protes en katanya gak mo kalah, tahun depan juga mo bikin baju seragaman. Xixixixi, toss yuk, karena dah berhasil manas manasin para tante.

Photobucket
Area ponakan en cucu cucu. Tuh ada yang bukan ponakan/ cucu tapi ikutan nyempil... *tuwir dewe*

Kami berkumpul diruang depan, karena acara sungkeman segera dimulai. Aku duduk dipojokan deket lampu ( kata Reni dari tahun ke tahun tiap Lebaran kok mesti duduk disitu ) Yang duduk dikursi sesepuh ada Pakde Hari, Bude Tatik, en Pak Totot. Tidak banyak yang sempat disampaikan Pakde Hari, sampai tiba saat yang ditunggu tunggu para ponakan dan cucu. Bagi bagi angpao.

Photobucket

Diawali dengan cucu paling kecil, Tasya. Lalu diikuti dengan Dinda, Dio, dek Ari en mbak Irma. Waktu nama mbak Irma dipanggil, langsung mbak Irma loncat kegirangan ( bener bener lompat kayak anak kecil dibeliin mainan ! ). Loh, trus Cista kok ga dipanggil ? Katanya ada peraturan baru, bagi cucu yang baru akan segera bekerja angpao lebaran ditiadakan ( peraturan lama : yang sudah kerja gak dapet angpao ).

Photobucket

Pak Totot : " Berhubung Cista akan segera bekerja di Surabaya, maka tahun ini Cista tidak diberikan angpao. Mari kita bersyukur untuk Cista ! "
Kuabeh : " Sokoooooooorrrrr...... !!!! "

Cista protes. Gak terima. Merasa haknya terampas *lebai deh, lebai*. Wah daripada dituntut sama calon jaksa, terpaksa pakde Hari menyerahkan amplop untuk Cista. " Huuuuuu..... !!! " Cista tersenyum puas.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan saling bermaafan satu sama lain. Gak ada sungkeman. Semua saling bersalaman, berpelukan, dan pastinya bermaaf- maafan. Dan acara yang sudah dinanti nanti, yang membuat dek Ari dan Cista rela berdandan habis habisan, yaitu foto bareng. Apalagi kalo bukan karena lagi make kaos kembaran. Biar kata kayak anak panti asuhan, tetep pede aja lagi. Hehe gak sia sia aku bawa tripod. Udah jepret beberapa kali, trus pasukan bubar jalan. waktu aku playback foto fotonya, lha kok kepala Pak Man kepotong *gak pinter pinter*. Huaaaa.... jadi pasukan yang udah bubar jalan tadi balik lagi en baris seperti semula. " Huuuu..." malu ah disorakin. En sesi foto diulang lagi, hihihihi...

Photobucket
Photobucket
Photobucket

Yang tua, yang muda, narsis kabeh....

Acara berikutnya adalah nyekar kemakam Yangkung, Yangti dan Mama Cista di TPU Sama'an. Pasukan dibagi tiga armada. Innova, Panther en abg abg cewek naik Cielo ( maunya aku ikut disitu, tapi no more space buat 'ibuk ibuk' ). Mengenakan pakaian seragam, kami berangkat menuju pemakaman. Sudah pasti diliatin orang orang. Tapi itulah S31, senangnya kalo jadi pusat perhatian. Sayang kaosnya gak ada yang seukuran Tasya. Dia sempet nangis waktu digodain tante tante karena ga punya kaos kembar. TPU Sama'an hari itu, puanas en ruame puollll !!!!

Photobucket

Dari pemakaman, perjalanan kami berlanjut ke rumah Yanglek Dul di jalan Bantaran. Kurang lebih setengah jam disana, lalu kami kembali melanjutkan perjalanan ke rumah Yang So di (m)Bethek. Disana sudah disediakan aneka kue kue yang tertata dimeja meja. Tidak lupa, kue kue itu dipersilahkan untuk diincipi. " Monggo nak ! "

Photobucket

( to be continued... )
catatan sebelumnya :
Hang Out Malam Takbiran
Buka Bersama
Lazy Time

1 comment:

Anonymous said...

kangen telor petisnya.... hiks..hiks..hiksss....