Minggu, 10 Agustus 2008
Inilah puncak dari kunjungan PoiBean ke Surabaya. Berwisata dan menghadiri resepsi pernikahan Anggie. Dan dua duanya berlangsung dihari yang sama.
Lagi lagi aku ( tepatnya kami) ditodong pergi ke WBL. What ??? Mendadak lagi. Mae sih pake posting WBL segala.
Setelah mendadak piknik kesana beberapa waktu lalu, aku memang sama sekali tidak berencana kesana dalam waktu dekat. Gimana enggak. Lha kan belum ada sebulan dari perjalanan pertamaku kesana. Baru sekitar dua minggu lalu kan. Tapi demi tidak mengecewakan permintaan tamu yang udah datang jauh jauh dari Pekanbaru ( sambil sedikit merengek tambah nyogok dikasi kaos Yogya Messengger ), jadilah kami pada minggu pagi, dihari yang sama dengan resepsi pernikahan Anggie, berangkat ke Lamongan.
Nekat. Pastilah.
Menurut rapat panitia pernikahan Anggie, para kru S31 sudah harus berada di DK 24 yang menjadi base hari itu, tepat pukul 2 siang. Terutama karena kebanyakan dari kami adalah perempuan yang udah pasti ribet sama dandan, sanggul dan kebaya. Meski acara dijadwalkan jam 7 malam, tapi untuk ngurusin kita kita ini yang ber 30 perlu waktu yang cukup panjang kan.
Perjalanan ke Lamongan sendiri butuh waktu kurleb 2 jam sekali jalan. Pulang pergi jadi 4 jam. Hitung sendiri deh berapa waktu yang bisa dihabiskan disana jika harus tiba di Surabaya jam 2 siang, dikurangi perjalanan selama 4 jam. But there was no more time as they only stayed here for about 3 days left.
Jadilah kami pergi sekitar jam 6.30 dipagi hari. Kami sengaja tidak membawa bekal banyak demi mempersingkat waktu persiapan dipagi hari. Lagipula, menurut pengalaman kemaren, gak perlu lah bawa bekal banyak banyak. Kami cuma membawa seperlunya. Itupun bekal Tasya.
Kami tiba disana sekitar pukul 8 pagi. Lebih cepat dari perkiraan. Tapi kami terpaksa menunggu selama 30 menit karena Entrance baru dibuka pukul 8.30 pagi. Sembari menunggu kami berjalan jalan berkeliling pasar, melihat lihat dan akhirnya berhenti di Pasar Hidangan A ( Food Court A ) untuk sarapan.
For your information, makanan disini amat sangat tidak well recommended. We were a little bit dissapointed with all we had for breakfast that morning. Sangat tidak well presented. Baik rasa maupun penyajiannya. Kecewa lah pokoknya. Tapi berhubung pagi itu mengisi perut lebih penting daripada menilai estetika sebuah hidangan, jadi dengan sedikit ngedumel, tetep aja semua hidangan yang sudah dipesan dihajar abis.
Setelah mengisi amunisi, kami bersiap memasuki pertunjukan sebenarnya.
Well, we enjoyed those moments together. An unforgetable moments. Terutama yang aku liat paling hepi ya Abang.
" Ga ada nih di Sumatera. Bahkan di Sentosa Island aja pantenya ga sebagus disini " kata mbak O. Abang manggut manggut tanda setuju.
We spent a lot funs. Naik go kart. Piring yang muter muter ( cuma PoiBean ajah yang naik, NyaiPakDe ga ikut soale PakDe nya gociiik). Bom bom car. Remote car. Becak air. en Family Skiboat. Apalagi ya ? Tasya en Apu naik dokar. Trus ? Banyak deh...
Gemes deh pengen maksa Pak De naik coaster gimana caranya ya ? Gocik tapi seneng banget maksa orang buat naik tuh barang. Rasa rasanya pengen diiket dulu, trus diseret baru dinaikin ke coaster *dendam kesumat*. Hahahaha... I think I could only imagine it, since it would never come true :P Surely !
Yang paling seruw waktu abang naek Rodeo di Texas City. Diliatin banyak orang gitu. Padahal abang ini terkenal pendiam dan pemalu. Udah kena racun S31 rupanya. Padahal dulu kata mama *waktu masih jadi calon mantu* abang ini pengidap sakit gigi akut. Tiap ketemu, ga pernah ngomong sama sekali. Dieeeeeem banget. Sangat berbanding terbalik sama warga S31 yang pengidap sakit perut akut. Kebanyakan ketawa soalnya. Sekarang Abang udah ga sakit gigi lagi tapi masih dalam proses dibikin sakit perut. Tampaknya akan segera berhasil...
Biar jatuh dan diliatin banyak penonton ( ga terima diliatin aja, disorakin jugah ) abang tetep, 'pede aja lagi' en hepiiiiii banget sampe ngakak ngakak. Lah istrinya aja namanya PDLestari, ya mesti nularin pedenya *wakakaka, meluk mbak O*
But the mooooost unforgetable moment was the post-not-pre wedding photo session. Just wait for it, key ! *sengaja dibikin penasaran*
Inilah puncak dari kunjungan PoiBean ke Surabaya. Berwisata dan menghadiri resepsi pernikahan Anggie. Dan dua duanya berlangsung dihari yang sama.
Lagi lagi aku ( tepatnya kami) ditodong pergi ke WBL. What ??? Mendadak lagi. Mae sih pake posting WBL segala.
Setelah mendadak piknik kesana beberapa waktu lalu, aku memang sama sekali tidak berencana kesana dalam waktu dekat. Gimana enggak. Lha kan belum ada sebulan dari perjalanan pertamaku kesana. Baru sekitar dua minggu lalu kan. Tapi demi tidak mengecewakan permintaan tamu yang udah datang jauh jauh dari Pekanbaru ( sambil sedikit merengek tambah nyogok dikasi kaos Yogya Messengger ), jadilah kami pada minggu pagi, dihari yang sama dengan resepsi pernikahan Anggie, berangkat ke Lamongan.
Nekat. Pastilah.
Menurut rapat panitia pernikahan Anggie, para kru S31 sudah harus berada di DK 24 yang menjadi base hari itu, tepat pukul 2 siang. Terutama karena kebanyakan dari kami adalah perempuan yang udah pasti ribet sama dandan, sanggul dan kebaya. Meski acara dijadwalkan jam 7 malam, tapi untuk ngurusin kita kita ini yang ber 30 perlu waktu yang cukup panjang kan.
Perjalanan ke Lamongan sendiri butuh waktu kurleb 2 jam sekali jalan. Pulang pergi jadi 4 jam. Hitung sendiri deh berapa waktu yang bisa dihabiskan disana jika harus tiba di Surabaya jam 2 siang, dikurangi perjalanan selama 4 jam. But there was no more time as they only stayed here for about 3 days left.
Jadilah kami pergi sekitar jam 6.30 dipagi hari. Kami sengaja tidak membawa bekal banyak demi mempersingkat waktu persiapan dipagi hari. Lagipula, menurut pengalaman kemaren, gak perlu lah bawa bekal banyak banyak. Kami cuma membawa seperlunya. Itupun bekal Tasya.
Kami tiba disana sekitar pukul 8 pagi. Lebih cepat dari perkiraan. Tapi kami terpaksa menunggu selama 30 menit karena Entrance baru dibuka pukul 8.30 pagi. Sembari menunggu kami berjalan jalan berkeliling pasar, melihat lihat dan akhirnya berhenti di Pasar Hidangan A ( Food Court A ) untuk sarapan.
For your information, makanan disini amat sangat tidak well recommended. We were a little bit dissapointed with all we had for breakfast that morning. Sangat tidak well presented. Baik rasa maupun penyajiannya. Kecewa lah pokoknya. Tapi berhubung pagi itu mengisi perut lebih penting daripada menilai estetika sebuah hidangan, jadi dengan sedikit ngedumel, tetep aja semua hidangan yang sudah dipesan dihajar abis.
Setelah mengisi amunisi, kami bersiap memasuki pertunjukan sebenarnya.
Well, we enjoyed those moments together. An unforgetable moments. Terutama yang aku liat paling hepi ya Abang.
" Ga ada nih di Sumatera. Bahkan di Sentosa Island aja pantenya ga sebagus disini " kata mbak O. Abang manggut manggut tanda setuju.
We spent a lot funs. Naik go kart. Piring yang muter muter ( cuma PoiBean ajah yang naik, NyaiPakDe ga ikut soale PakDe nya gociiik). Bom bom car. Remote car. Becak air. en Family Skiboat. Apalagi ya ? Tasya en Apu naik dokar. Trus ? Banyak deh...
Gemes deh pengen maksa Pak De naik coaster gimana caranya ya ? Gocik tapi seneng banget maksa orang buat naik tuh barang. Rasa rasanya pengen diiket dulu, trus diseret baru dinaikin ke coaster *dendam kesumat*. Hahahaha... I think I could only imagine it, since it would never come true :P Surely !
Yang paling seruw waktu abang naek Rodeo di Texas City. Diliatin banyak orang gitu. Padahal abang ini terkenal pendiam dan pemalu. Udah kena racun S31 rupanya. Padahal dulu kata mama *waktu masih jadi calon mantu* abang ini pengidap sakit gigi akut. Tiap ketemu, ga pernah ngomong sama sekali. Dieeeeeem banget. Sangat berbanding terbalik sama warga S31 yang pengidap sakit perut akut. Kebanyakan ketawa soalnya. Sekarang Abang udah ga sakit gigi lagi tapi masih dalam proses dibikin sakit perut. Tampaknya akan segera berhasil...
Biar jatuh dan diliatin banyak penonton ( ga terima diliatin aja, disorakin jugah ) abang tetep, 'pede aja lagi' en hepiiiiii banget sampe ngakak ngakak. Lah istrinya aja namanya PDLestari, ya mesti nularin pedenya *wakakaka, meluk mbak O*
But the mooooost unforgetable moment was the post-not-pre wedding photo session. Just wait for it, key ! *sengaja dibikin penasaran*
No comments:
Post a Comment