Thursday 17 April 2008

Tasya yang udah Pinter Protes

Belakangan ada sesuatu dari adek Tasya yang sangat mencuri perhatian mama. Adek udah pandai protes. Udah pandai mengutarakan perasaan dan pendapatnya. Tiap kali pulang kerja, selalu menyambut dengan nada seperti ini, " Mama kok lama siiiih.... ? " , " Mama kok kerja terus sih, mama gak boleh kerja! " , atau " Ma... tadi adek nyariin mama, terus mama kerja Adek nangis cari mama... " , dan kadang - kadang " Mama udah pulaaang, mama ndak pergi lagi kan ? Dirumah aja ya sama adek." Aduuuh siapa sih yang tega denger ucapan kayak gitu, apalagi mamanya ini. Memang belakangan ini mama sedikit sibuk bantuin papa. Gimana lagi sayang, kasian papa kerja sendirian.

Disituasi lain saat mama lagi sibuk didapur, dan adek sudah mulai bosan dengan mainan yang sedang dimainkan. Adek lalu menyusul mama didapur sambil berucap dengan gaya 'orang tua'.

" Mama ngapain siiih...? " Adek masih sabar.
" Lagi cuci piring. " mama njawabnya tanpa menolehkan wajah.
" Mama ga boleh cuci piring . " Adek masih sabar.
" Lhoo... piringnya kan kotor sayang. " 
Adek mulai kesal, " Ayo ma masuk main sama adek !"
" Sabar ya sayang, tinggal satu nih... "
Mama masuk sekarang !
Kalo udah gini mama biasanya bilang, "Iya... iya... sabar toh !"

Kadang di situasi seperti ini, sangat sulit untuk tidak berucap dengan nada tinggi bahwa mama ini sedang sibuk. Maksudnya agar Adek ngerti kalo mama ini sedang sibuk. Sering sekali mama yang kurang sabar ini harus mengeluarkan ucapan yang sedikit keras ke adek. Maaf ya sayang... Gak jarang pula mama menyesal udah 'keras' sama adek. Bukan maksud mama gitu sayang. 

Sulit untuk menjelaskan pada anak - anak seusia Tasya bahwa kita sedang sibuk. Padahal dia gak tahu bahwa setelah kesibukan kita selesai, kita sudah berencana bergabung dengan mereka meskipun hanya untuk sekedar memeluk dan mencium mereka. But they are just little kids. Mereka tidak tahu dan tidak mau tau bahwa kita orangtuanya berusaha keras membesarkan mereka, dan memenuhi kebutuhan mereka. Mereka hanya mau kita selalu disamping mereka kapan pun mereka butuhkan. Yes, they are just kids. They need more love than you can give. Sepertinya memeluk atau mencium mereka, atau sekedar membacakan dongeng 5 halaman kepada mereka jauh lebih berarti bagi mereka ketimbang perhatian dalam bentuk materi.

Tasya senaaang sekali dipangku, dipeluk, dibacakan dongeng , dan dilibatkan dalam semua kegiatanku. Meski kebanyakan kegiatanku yang di'bantu' Tasya berakhir dengan 'kekacauan'. Hahaha.... I love you sweetie...

*tiba - tiba teringat lusa Tasya kartinian* huaaaaa.....

No comments: